PHYLUM ARTHROPODA DALAM
ILMU KESEHATAN
Tugas
Pada
Mata Kuliah
“Biologi”
Oleh:
Indah
Mufidah Nurdin (10031009)
JURUSAN PROGRAM STUDI
KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN UNGGUL
SURABAYA
2010
KATA PENGENTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan memanjatkan puji dan syukur
kehadirat Allah subhanahu wata’ala, alhamdulillah makalah yang diberi judul “Arthropoda”
ini dapat diselesaikan. Dengan diselesaikannya makalah ini dimaksudkan agar
dapat ikut serta mengisi khasanah kepustakaan di STIKES INSAN UNGGUL SURABAYA,
khususnya bagi perkembangan dunia kesehatan.
Oleh karena itu, maka atas desakan
dari dosen pembimbing dan dorongan dari teman-teman, maka dengan segala
keberanian, makalah tersebut dapat diselesaikan seperti sekarang ini.
Berkenaan
dengan hal-hal yang dimaksudkan di atas, tentulah tidak memuaskan semua pihak
dan tiada gading yang tak retak kata pepatah, maka tegur sapa sangat diharapkan
dari semua pihak yang telah membaca makalah ini agar dapat memberikan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, dengan demikian
dapat dilakukan perbaikan selanjutnya.
Kami
berdo’a semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
umumnya. Segala kekurangannya kiranya dapat dimaafkan dan semoga Allah
subhanahu wata’ala melimpahkan rahmatnya untuk kita semua, amin...
Sidoarjo,
Januari 2011
INDAH
MUFIDAH NURDIN
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat dan Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
ARTHROPODA
A. Pengertian Arthropoda
B. Ciri-Ciri Arthropoda
C. Kelas Arthropoda
D. Peran Arthropoda Bagi Manusia
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Penutup
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu bologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang
berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Yang dibahas dalam ilmu biologi
tidak lain adalah yang masih berkaitan dengan makhluk hidup, seperti zat yang
membentuk makhluk hidup, zat yang dibutuhkan makhluk hidup, serta berbagai hal
mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu biologi
dirintis oleh Aristoteles yang merupakan ilmuwan berkebangsaan Yunani yang kita
sebut juga sebagai bapak perintis biologi. Ilmu Biologi sangat berpengaruh dan
berguna bagi kehidupan manusia. Biologi banyak digunakan untuk berbagai bidang
kehidupan seperti pertanian, peternakan, perikanan, kedokteran, dan lain
sebagainya.
Dunia hewan (kingdom Animalia) didasarkan pada ada
tidaknnya tulang belakang. Dunia hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan
tak bertulang belakang (Avertebrata)
dan hewan bertulang belakang (Vertebrata).
Arthropoda ini termasuk dalam golongan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata) yang memiliki ciri-ciri
tubuh dan anggota geraknya beruas-ruas, memiliki rangka luar dari kitin, dan
struktur tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan perut.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas. Ada yang di
laut, perairan tawar, gurun pasir, dan padang rumput.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas,
maka masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apa itu Arthropoda?
2. Bagaimana peranan Arthropoda dalam ilmu
kesehatan?
3. Bagaimana ciri-ciri Arthropoda?
4. Apa saja yang termasuk dalam kelas Arthropoda?
5. Dimana saja yang termasuk habitat Arthropoda?
C.
Manfaat dan Tujuan
Berdasarkan perumusan
masalah di atas, maka manfaat dan tujuan penulisan karya tulis ini, yaitu:
1. Pembaca dapat mendeskripsikan pengertian
dari arthropoda
2. Pembaca dapat mengetahui peranan
arthropoda dalam lingkungan kesehatan
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari
arthropoda
4. Untuk mengetahui kelas yang termasuk
dalam arthropoda
5. Untuk mengetahui habitat arthropoda
BAB II
PEMBAHASAN
ARTHROPODA
A.
Pengertian Arthropoda
Arthropoda
adalah filum yang paling
besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan
hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara,
termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh
jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda.
Arthropoda
memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan filum yang lain
yaitu :
· Tubuh bersegmen; segmen biasanya bersatu
menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan
(Asal penamaan Arthropoda), simetri bilateral,
· Eksoskeleton berkitin; secara berkala
mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, kanal alimentari seperti
pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya pembuluh darah yang
biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa menuju kanal alimentar
dengan bukaan lateral di daerah abdomen,
· Rongga tubuh; sebuah rongga darah atau
hemosol dan selom tereduksi, sistem syaraf terdiri atas sebuah ganglion
anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang penghubung
yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali syaraf ganglion
yang berlokasi di bawah kanal alimentary,
· Ekskresi biasanya oleh tubulus malphigi;
tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material hasil ekskresi melintas
keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada
silia atau nefridia.
Empat
dari lima bagian (yang hidup hari ini) dari spesies hewan adalah arthropoda,
dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil
yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar,
darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan
parasit.
Arthropoda
dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di
Afrika Selatan. Arthropoda dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar di
dunia. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam variasi.
Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang.
Arthropoda
dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi
dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di
Antartika dan liang-liang batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota
filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari
kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah
ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari
tubuhnya. Sistim saraf anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian
ventral tubuh berbentuk seperti tangga tali.
ANTHROPODA
Arthropoda
(dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan
hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen tersebut
juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan
tergolong tripoblastik selomata.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh
Arthropoda meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Ukuran tubuh
Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60
cm., namun kebanyakan berukuran kecil. Begitu pula dengan bentuk arthropoda pun
beragam.
Struktur Tubuh
Tubuh
Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi. Pada tiap segmen
tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung membentuk
bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Ciri lain
dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar
(eksoskeleton). Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel
kulit. Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat. Eksoskeleton
terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel
dan lunak. Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh. Oleh
karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan
eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru. Tahap pelepasan
eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis. Hewan yang biasanya melakukan
ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya. Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan. Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya. Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan. Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Sistem
pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mulutnya
dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan
maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku. Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya. Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol. Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku. Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya. Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol. Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.
Cara Hidup dan Habitat
Cara hidup
Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau
simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya
nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat
penyebaran Arthropoda sangat luas. Ada yang di laut, periran tawar, gurun
pasir, dan padang rumput.
Reproduksi
Sistem
reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang
secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril. Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril. Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.
Klasifikasi
Arthropoda
diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki. Berikut
ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas
Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.
B.
Ciri Ciri Arthropoda
Apa itu Arthropoda
Untuk
mengenal Arthropoda yang hidup di dalam gua yang perlu diperhatikan adalah ciri
utama yang membedakan dengan kelompok invertebrata lain. Asal kata Arthropoda
adalah berasal dari dua kata Yunani yaitu arthros yang berarti
berbuku-buku atau beruas dan podos yang berarti kaki. Jadi secara umum
kelompok arthropoda dicirikan dengan kaki yang berbuku-buku atau beruas. Antara
buku satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh lembaran yang elastis yang
memudahkan pergerakan badan dan kakinya.
Secara
evolusi kelompok arthropoda merupakan hewan yang paling berhasil dalam
mengembangkan jenisnya. Hampir 75% hewan di bumi ini adalah arthropoda. Begitu
juga di dalam gua, arthropoda memgang peranan penting dan mempunyai
keanekaragaman tinggi dan paling berhasil beradaptasi dalam lingkungan gua.
Arthropoda banyak ditemukan sebagi hewan yang khas dan teradaptasi dengan
lingkungan gua. Arthropoda menyumbang sekitar 80% hewan khas gua.
Secara
morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas biasnya mencapai lebih
dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota badan (appendages)
namun sepasang anggota badan ini ada yang mereduksi atau berubah bentuk dan
fungsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok. Ciri penting lain adalah
kelompok arthropoda tidak memunyai struktur tulang di dalam tubuhnya.
Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang menutupi tubuh bagian
luar untuk melindungi bagian dalam tubuh yang biasanya disebut eksosekeleton.
Bagian paling luar mempunyai struktur yang paling keras dan diperkuat oleh
khitin. Meskipun keras namun strukutur ini masih memungkinkan pergerakan di
tiap ruas.
C. Kelas
Arthropoda
Arthropoda
memiliki lima kelas, diantaranya yaitu : kelas Chilopoda, kelas Diplopoda,
kelas Crustacea, kelas Arachnoidea, kelas Myriapoda dan kelas Insecta.
Arachnoidea
(laba-laba)
Arachnoidea
(dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba,
meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh
kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh Arachnoidea
bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.Arachnoidea
merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit. Arachnoidea
yang hidup bebas bersifat karnivora. Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo,
yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.Scorpionida memiliki alat penyengat
beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking
(Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after). Pada Arachnida, abdomen
tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat),
contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba
kemlandingan (Nephila maculata). Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil,
contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).
Berikut
adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai,
yaitu laba-laba. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks
(kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. Sefalotoraks
adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks
(dada). Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang
pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan
pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut.
Pada bagian
abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma. Pada bagian
posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan
dapat berputar bebas. Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan
lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen. Kelenjar
benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik. Protein
elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan
untuk menjebak mangsa.
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea. Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen. Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi. Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus. Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal. Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea. Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen. Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi. Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus. Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal. Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).
Myriapoda
Myriapoda
(dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki
banyak. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di
lingkungan sekitar kita. Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya
di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan
antara toraks dan abdomen. Tubuhnya memanjang seperti cacing. Pada kaput
terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang
maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal). Tubunya
bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap
segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang
menuju ke trakea. Ekskresinya dengan tubula malpighi. Myriapoda bersifat
dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal. Myriapoda dibedakan
menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
Chilopoda
(kelabang)
Kelompok
hewan ini dikenal sebagai kelabang. Tubuhnya memanjang dan agak pipih. Pada
kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang
maksila. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel. Pasangan
pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat digunakan unutk
menyengat musuh atau pengganggunya. Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa
sakit. Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).
Diplopoda
Hewan pada
ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah
seribu. Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing. Tubuhnya bulat
panjang. Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah. Pada tiap
segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel. Diplopoda
tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan
sisa organisme. Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti
gelombang. Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura
mati.Contoh hewan ini adalah kaki seribu(lulus sp.).
Crustacea
Crustacea
(dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras. Udang,
lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.
Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
1.
Entomostraca
Entomostraca adalah crustacea yang berukuran
mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada
yang sebagai parasit. Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan
Cyclops sp.
2.
Malacostraca
(lobster)
Malacostraca
adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada entomostraca. Hewan yang
termasuk kelompok ini adalah Udang, lobster, dan kepiting. Berikut akan dibahas
sedikit mengenai urain hewan kelompok satu ini. Udang memiliki ekssoskeleton
yang keras untuk melindungi tubuhnya. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu
kaput dan toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen.Dibagian
sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa karapaks. Karapaks
memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum. Di dekat rostrum terdapar
mata faset ( majemuk) yang bertangkai. Pada kaput sefalotoraks merupakan
penyatuan lima segmen. Dibagian kaput terdapat sepasang antenula, sepasang
antena, dan tiga pasang bagian mulut. Antenula berfungsi sebagai alat peraba,
sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh. Tiga pasang mulut terdiri
dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada bagian toraks terdiri dari
delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped, sepasang seliped, dan empat
pasang kaki jalan(periopod).
Maksiliped
tersebut berfungsi sebgai penyaring makanan. Seliped berfungsi untuk mencari
makanan dan melindungi diri dari musuh. Pada bagian abdomen terdapat lima
pasang kaki renang (pleopod). Pada ujung posterior terdapat telson dan sepasang
alat kemudi untuk berenang (urupod). Pada udang jantan, pasangan pleopod 1 dan
2 bersatu menjadi gonopod. Gonopod berfungsi sebagai penyalur sperma saat
kopulasi. Sedangkan pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa
anaknya. Saluran pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus,
dan anus. Mulut dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks. Lambung (
terletak di sefalotoraks ) dan usus ( terletak di abdomen ) berada disepanjang
bagian dorsal tubuh. Hati yang merupakan kelanjar pencernaan terletak di bagian
toraks dan abdomen.makanan udang berupa berudu, larva, serangga, dan ikan-ikan
kecil.Sisa metabolisme dikeluarkan melalui alat kelenjar hijau yang terletak di
kepalanya. Pernapasan dilakukan dengan insang yang terdapat di bagian ventral
tubuhnya dekat kaki. Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh
darah, dan sinus yang rongganya berdinding tipis. Organ kelamin bersifat
dioseus.
Insecta
(kupu-kupu)
Insecta
(dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita
jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung,
jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam
buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di
bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan
satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Insecta ada yang hidup
bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh
Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput
memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk
(mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut
palpus. Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen
Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu
lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan
pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi
yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka. Organ
kelaminnya dioseus.
v Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :
Pertama Ametabola
adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan
wujud. Contohnya kutu buku (lepisma saccharina).
Kedua
Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana
Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum
muncul, misalnya sayap. Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut.
Insecta muda disebut nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) –
dewasa (imago). Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta
americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga
Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan
perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa. Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa. Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
v Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua
sub-kelas :
Pertama Apterigota
(tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki
antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan kelas ini
adalah kutu buku.
Kedua Pterigota
(bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh yang disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal
dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut
Endopterigota.
Eksopterigota
dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan
metamorfosisnya :
·
Orthoptera
memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit. Misalnya kecoa,
jangkrik, dan gansir.
·
Hemiptera
memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya walang sangit
(leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus).
·
Homoptera
memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata
lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus)
·
Odonata
memiliki dua pasang sayap seperti jala.Contohnya capung (pantala).
Endopterigota dibedakan menjadi :
·
Coleptera
memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal.Misalnya
kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica)
·
Hymenoptera
memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar
daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina),
semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa
latipes)
·
Diptera
hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (culex sp.), nyamuk malaria
(Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca
domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina
palpalis)
·
Lepidoptera
memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap.Misalnya
kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos)
D. Peran Arthropoda bagi manusia
Berbagai
jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia. Peran
arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang
yaitu sebagai berikut :
Ø Sumber makanan yang mengandung protein hewani
tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus),
kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor)
Ø Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
Ø Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu
sutera (Bombyx mori)
Sementara
yang merugikan manusia anatara lain :
Ø Vektor perantara penyakit bagi manusia. Misalnya
nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit
tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.
Ø Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak
penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk
Ø Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng
coklat dan kumbang tanduk
Ø Perusak makanan. Contohnya kutu gabah
Ø Perusak produk berbahan baku alam. Contohnya rayap dan
kutu buku
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Arthropoda
adalah filum yang paling
besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan
hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar,
darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Arthropoda
memiliki lima kelas, diantaranya yaitu : kelas Chilopoda, kelas Diplopoda,
kelas Crustacea, kelas Arachnoidea, kelas Myriapoda dan kelas Insecta. Arthropoda
juga banyak memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia, di antaranya dalam
kebutuhan sandang dan pangan.
B.
Saran
Diharapkan
agar para pembaca mengerti dan mengetahui peranan arthropoda dalam lingkungan
kesehatan sehingga bisa memanfaatkannya dengan baik.
C.
Penutup
Makalah ini kami buat
sebagai terwujudnya kepedulian seorang pelajar atas tugas yang diberikan oleh
seorang pengajar, dan dalam hal ini kami selaku pelajar. Memohonkan ma’af atas
segala kekurangan yang kami miliki dan terjadi dalam pembuatan makalah ini, dan
ini mambuktikan bahwa seorang pelajar masih tetap membutuhkan ilmu dari sang
pengajar. Demi terwujudnya kegiatan belajar mengajar, kami selaku pembuat dan
pengaju makalah ini sekali mohon ma’af atas segala kekurangan. Sekian atas kata
penutup sebagai penyempurna makalah ini dan kami ucapkan terimah kasih atas
terluangkannya waktu anda untuk mengulas makalah ini. Sekian dan Wassalam.
DAFTAR PUSTAKA
·
Gurungeblog.wordpress.com. phylum
arthropoda.2008
·
Wiki.id.wikipedia.org. Artropoda
·
Tolweb.org.Arthropoda.2469
·
Cavefauna.wordpress.com.taxonomy.2010
· Sunarwan, dkk.1996. IPA Biologi untuk SLTP. Jakarta: Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar