Blogger news

Welcome In Indah'S Blog

Kamis, 10 Mei 2012

PHYLUM ARTHROPODA DALAM ILMU KESEHATAN


PHYLUM ARTHROPODA DALAM
ILMU KESEHATAN
Tugas
Pada Mata Kuliah
“Biologi”

Oleh:
Indah Mufidah Nurdin (10031009)

JURUSAN PROGRAM STUDI
KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN UNGGUL
SURABAYA
2010

KATA PENGENTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
            Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah subhanahu wata’ala, alhamdulillah makalah yang diberi judul “Arthropoda” ini dapat diselesaikan. Dengan diselesaikannya makalah ini dimaksudkan agar dapat ikut serta mengisi khasanah kepustakaan di STIKES INSAN UNGGUL SURABAYA, khususnya bagi perkembangan dunia kesehatan.
            Oleh karena itu, maka atas desakan dari dosen pembimbing dan dorongan dari teman-teman, maka dengan segala keberanian, makalah tersebut dapat diselesaikan seperti sekarang ini.
            Berkenaan dengan hal-hal yang dimaksudkan di atas, tentulah tidak memuaskan semua pihak dan tiada gading yang tak retak kata pepatah, maka tegur sapa sangat diharapkan dari semua pihak yang telah membaca makalah ini agar dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini, dengan demikian dapat dilakukan perbaikan selanjutnya.
Kami berdo’a semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Segala kekurangannya kiranya dapat dimaafkan dan semoga Allah subhanahu wata’ala melimpahkan rahmatnya untuk kita semua, amin...

                                                                            Sidoarjo,   Januari 2011

                                                                        INDAH MUFIDAH NURDIN



DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Manfaat dan Tujuan

BAB II                        PEMBAHASAN
                        ARTHROPODA
A.    Pengertian Arthropoda
B.     Ciri-Ciri Arthropoda
C.     Kelas Arthropoda
D.    Peran Arthropoda Bagi Manusia

BAB III          PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
C.     Penutup

Daftar Pustaka




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Ilmu bologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Yang dibahas dalam ilmu biologi tidak lain adalah yang masih berkaitan dengan makhluk hidup, seperti zat yang membentuk makhluk hidup, zat yang dibutuhkan makhluk hidup, serta berbagai hal mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu biologi dirintis oleh Aristoteles yang merupakan ilmuwan berkebangsaan Yunani yang kita sebut juga sebagai bapak perintis biologi. Ilmu Biologi sangat berpengaruh dan berguna bagi kehidupan manusia. Biologi banyak digunakan untuk berbagai bidang kehidupan seperti pertanian, peternakan, perikanan, kedokteran, dan lain sebagainya.
Dunia hewan (kingdom Animalia) didasarkan pada ada tidaknnya tulang belakang. Dunia hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan tak bertulang belakang (Avertebrata) dan hewan bertulang belakang (Vertebrata). Arthropoda ini termasuk dalam golongan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata) yang memiliki ciri-ciri tubuh dan anggota geraknya beruas-ruas, memiliki rangka luar dari kitin, dan struktur tubuhnya terdiri dari kepala, dada, dan perut.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas. Ada yang di laut, perairan tawar, gurun pasir, dan padang rumput.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.    Apa itu Arthropoda?
2.    Bagaimana peranan Arthropoda dalam ilmu kesehatan?
3.    Bagaimana ciri-ciri Arthropoda?
4.    Apa saja yang termasuk dalam kelas Arthropoda?
5.    Dimana saja yang termasuk habitat Arthropoda?

C.     Manfaat dan Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka manfaat dan tujuan penulisan karya tulis ini, yaitu:
1.    Pembaca dapat mendeskripsikan pengertian dari arthropoda
2.    Pembaca dapat mengetahui peranan arthropoda dalam lingkungan kesehatan
3.    Untuk mengetahui ciri-ciri dari arthropoda
4.    Untuk mengetahui kelas yang termasuk dalam arthropoda
5.    Untuk mengetahui habitat arthropoda




BAB II
PEMBAHASAN
ARTHROPODA
A.     Pengertian Arthropoda
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda.
Arthropoda memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan filum yang lain yaitu :
·      Tubuh bersegmen; segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen berpasangan (Asal penamaan Arthropoda), simetri bilateral,
·      Eksoskeleton berkitin; secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur dorsal seperti pipa menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen,
·      Rongga tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi, sistem syaraf terdiri atas sebuah ganglion anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal alimentari, sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary,
·      Ekskresi biasanya oleh tubulus malphigi; tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material hasil ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia.
Empat dari lima bagian (yang hidup hari ini) dari spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit.
Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan. Arthropoda dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar di dunia. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang.
Arthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya. Sistim saraf anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk seperti tangga tali.
ANTHROPODA
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen. Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh Arthropoda meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan Bentuk Tubuh
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil. Begitu pula dengan bentuk arthropoda pun beragam. 
Struktur Tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi. Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas. Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).                                           
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton). Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit. Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat. Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak. Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh. Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru. Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis. Hewan yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya. Pada berbagai tempat di segmen tubuh, ada pembesaran saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks dan pengendalian berbagai kegiatan. Ganglia bagian anterior yang lebih besar berfungsi sebagai otak.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku. Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya. Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol. Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.
Cara Hidup dan Habitat
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas. Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.
Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril. Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.


Klasifikasi
Arthropoda diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki. Berikut ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta.
B.     Ciri Ciri Arthropoda
Apa itu Arthropoda
Untuk mengenal Arthropoda yang hidup di dalam gua yang perlu diperhatikan adalah ciri utama yang membedakan dengan kelompok invertebrata lain. Asal kata Arthropoda adalah berasal dari dua kata Yunani yaitu arthros yang berarti berbuku-buku atau beruas dan podos yang berarti kaki. Jadi secara umum kelompok arthropoda dicirikan dengan kaki yang berbuku-buku atau beruas. Antara buku satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh lembaran yang elastis yang memudahkan pergerakan badan dan kakinya.
Secara evolusi kelompok arthropoda merupakan hewan yang paling berhasil dalam mengembangkan jenisnya. Hampir 75% hewan di bumi ini adalah arthropoda. Begitu juga di dalam gua, arthropoda memgang peranan penting dan mempunyai keanekaragaman tinggi dan paling berhasil beradaptasi dalam lingkungan gua. Arthropoda banyak ditemukan sebagi hewan yang khas dan teradaptasi dengan lingkungan gua. Arthropoda menyumbang sekitar 80% hewan khas gua.
Secara morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas biasnya mencapai lebih dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota badan (appendages) namun sepasang anggota badan ini ada yang mereduksi atau berubah bentuk dan fungsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok. Ciri penting lain adalah kelompok arthropoda tidak memunyai struktur tulang di dalam tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang menutupi tubuh bagian luar untuk melindungi bagian dalam tubuh yang biasanya disebut eksosekeleton. Bagian paling luar mempunyai struktur yang paling keras dan diperkuat oleh khitin. Meskipun keras namun strukutur ini masih memungkinkan pergerakan di tiap ruas.

C.     Kelas Arthropoda
Arthropoda memiliki lima kelas, diantaranya yaitu : kelas Chilopoda, kelas Diplopoda, kelas Crustacea, kelas Arachnoidea, kelas Myriapoda dan kelas Insecta.
Arachnoidea (laba-laba)
Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja. Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm.Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora. Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after). Pada Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata). Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contohnya adalah caplak atau tungau (Acarina sp.).
Berikut adalah ciri-ciri dari salah satu hewan Arachnoidea yang sering kita jumpai, yaitu laba-laba. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan abdomen pada bagian posterior. Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada mulut.
Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma. Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas. Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik. Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.
Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea. Paru-paru buku adalah organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen. Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi. Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus. Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal. Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).
Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita. Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen. Tubuhnya memanjang seperti cacing. Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal). Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea. Ekskresinya dengan tubula malpighi. Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal. Myriapoda dibedakan menjadi dua ordo, yaitu Chilopoda dan Diplopoda.
Chilopoda (kelabang)
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang. Tubuhnya memanjang dan agak pipih. Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel. Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya. Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit. Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).


Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu. Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing. Tubuhnya bulat panjang. Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah. Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel. Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme. Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang. Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.Contoh hewan ini adalah kaki seribu(lulus sp.).
Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini.
Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca.
1.    Entomostraca
Entomostraca adalah crustacea yang berukuran mikroskopik, hidup sebagai zooplankton atau bentos di perairan, dan juga ada yang sebagai parasit. Contoh hewan ini adalah Daphnia, Cypris virens, dan Cyclops sp.
2.    Malacostraca (lobster)
Malacostraca adalah crustacea yang berukuran lebih besar dari pada entomostraca. Hewan yang termasuk kelompok ini adalah Udang, lobster, dan kepiting. Berikut akan dibahas sedikit mengenai urain hewan kelompok satu ini. Udang memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi tubuhnya. Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen.Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa karapaks. Karapaks memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum. Di dekat rostrum terdapar mata faset ( majemuk) yang bertangkai. Pada kaput sefalotoraks merupakan penyatuan lima segmen. Dibagian kaput terdapat sepasang antenula, sepasang antena, dan tiga pasang bagian mulut. Antenula berfungsi sebagai alat peraba, sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh. Tiga pasang mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada bagian toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped, sepasang seliped, dan empat pasang kaki jalan(periopod).
Maksiliped tersebut berfungsi sebgai penyaring makanan. Seliped berfungsi untuk mencari makanan dan melindungi diri dari musuh. Pada bagian abdomen terdapat lima pasang kaki renang (pleopod). Pada ujung posterior terdapat telson dan sepasang alat kemudi untuk berenang (urupod). Pada udang jantan, pasangan pleopod 1 dan 2 bersatu menjadi gonopod. Gonopod berfungsi sebagai penyalur sperma saat kopulasi. Sedangkan pada wanita berfungsi untuk melekatkan telur dan membawa anaknya. Saluran pencernaan udang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mulut dan esofagus terletak di bagian bawah sefalotoraks. Lambung ( terletak di sefalotoraks ) dan usus ( terletak di abdomen ) berada disepanjang bagian dorsal tubuh. Hati yang merupakan kelanjar pencernaan terletak di bagian toraks dan abdomen.makanan udang berupa berudu, larva, serangga, dan ikan-ikan kecil.Sisa metabolisme dikeluarkan melalui alat kelenjar hijau yang terletak di kepalanya. Pernapasan dilakukan dengan insang yang terdapat di bagian ventral tubuhnya dekat kaki. Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus yang rongganya berdinding tipis. Organ kelamin bersifat dioseus.
Insecta (kupu-kupu)
Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang. Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit.
Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alt ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan.Sistem sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.
v Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :
Pertama Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud. Contohnya kutu buku (lepisma saccharina).
Kedua Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda disebut nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur – nimfa (larva) – dewasa (imago). Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp.), dan walang sangit (leptocorisa acuta).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sanagt berbeda (sempurna).
Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur – larva – pupa – dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa. Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.
v Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas :
Pertama Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.
Kedua Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh   disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya :
·      Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit. Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir.
·      Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang. Contohnya walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus).
·      Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus)
·      Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala.Contohnya capung (pantala).

Endopterigota dibedakan menjadi :
·      Coleptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal.Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica)
·      Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, dengan sayap depan lebih besar daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes)
·      Diptera hanya memiliki sepasang sayap.Misalnya nyamuk (culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis)
·      Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap.Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos)

D.     Peran Arthropoda bagi manusia
Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia. Peran arthropoda yang menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai berikut :
Ø Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor)
Ø Penghasil madu, yaitu lebah madu (Apis indica)
Ø Bahan industri kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)

Sementara yang merugikan manusia anatara lain :
Ø Vektor perantara penyakit bagi manusia. Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.
Ø Menimbulkan gangguan pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk
Ø Hama tanaman pangan dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
Ø Perusak makanan. Contohnya kutu gabah
Ø Perusak produk berbahan baku alam. Contohnya rayap dan kutu buku



BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Arthropoda memiliki lima kelas, diantaranya yaitu : kelas Chilopoda, kelas Diplopoda, kelas Crustacea, kelas Arachnoidea, kelas Myriapoda dan kelas Insecta. Arthropoda juga banyak memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia, di antaranya dalam kebutuhan sandang dan pangan.
B.     Saran
Diharapkan agar para pembaca mengerti dan mengetahui peranan arthropoda dalam lingkungan kesehatan sehingga bisa memanfaatkannya dengan baik.
C.     Penutup
Makalah ini kami buat sebagai terwujudnya kepedulian seorang pelajar atas tugas yang diberikan oleh seorang pengajar, dan dalam hal ini kami selaku pelajar. Memohonkan ma’af atas segala kekurangan yang kami miliki dan terjadi dalam pembuatan makalah ini, dan ini mambuktikan bahwa seorang pelajar masih tetap membutuhkan ilmu dari sang pengajar. Demi terwujudnya kegiatan belajar mengajar, kami selaku pembuat dan pengaju makalah ini sekali mohon ma’af atas segala kekurangan. Sekian atas kata penutup sebagai penyempurna makalah ini dan kami ucapkan terimah kasih atas terluangkannya waktu anda untuk mengulas makalah ini. Sekian dan Wassalam.


DAFTAR PUSTAKA
·      Gurungeblog.wordpress.com. phylum arthropoda.2008
·      Wiki.id.wikipedia.org. Artropoda
·      Tolweb.org.Arthropoda.2469
·      Cavefauna.wordpress.com.taxonomy.2010
·      Sunarwan, dkk.1996. IPA Biologi untuk SLTP. Jakarta: Erlangga

0 komentar:

Posting Komentar